Para pendemo membawa spanduk-spanduk untuk mendesak Israel menghapus semua rintangan di luar pintu masuk masjid tersebut.
“Hari
ini kami berdiri di depan Gereja Kelahiran, tempat kelahiran Yesus
Krsitus, untuk mengatakan tidak ada perbedaan antara Masjid Al-Aqsa dan
Gereja Makam Suci. Tidak ada perbedaan antara pintu-pintu gerbang
Al-Aqsa dan pintu-pintu gerbang gereja-gereja Makam Suci dan Kelahiran,”
kata juru bicara untuk Kaukus Pemuda Ortodoks Arab, Jalal Bahram.
Di
pihak lain, Israel mulai memindahkan detektor logam dari pintu masuk
Yerusalem pada Selasa pagi untuk mengurangi krisis di Al-Aqsa. Kabinet
keamanan Israel telah melakukan pertemuan kedua kemarin untuk menemukan
alternatif lain dari detektor logam, yang dipasang menyusul serangan
mematikan seorang Palestina di situs suci tersebut.
Ketegangan
di kompleks Al-Aqsa meningkat sejak pasukan Israel menutup kompleks
Masjid Al-Aqsa selama dua hari pekan lalu untuk memasang detektor logam
dan kamera CCTV di pintu masuknya. Warga Palestina menganggapnya sebagai
upaya Israel untuk menguasai situs tersebut.
Sebagai
wujud protes, mereka menolak masuk ke kompleks tersebut, sebaliknya
memilih berdoa di jalanan di bagian luar. Enam warga Palestina tewas
karena bentrokan dengan pasukan Israel di Yerusalem Timur dan Tepi
Barat.
Hal tersebut mengundang respon seluruh umat dunia
untuk memprotes Israel dengan demo disetiap negara, bahkan di Yordania
kedutaan besar Israel yang dikota tersebut dirusak oleh massa sebagai
bentuk perlawanan.
No comments:
Post a Comment